Tanggap Covid-19, SMPIT Darul Abidin Menerapkan Life Skill Education

Tanggap Covid-19, SMPIT Darul Abidin Menerapkan Life Skill Education

Oleh : Nurfadilah Widiyarti, S.S

Depok, (31/03) — Sesuai dengan surat edaran Wali Kota Depok tentang perpanjangan masa belajar sampai tanggal 11 April 2020, SMPIT Darul Abidin kembali menerapkan sistem Pembelajaran Berbasis Rumah (PBR). Berbeda dari dua pekan sebelumnya, di pekan ketiga ini, SMPIT Darul Abidin menekankan pada model pembelajaran life skill education dengan tiga kindness challenge.

Kepala SMPIT Darul Abidin, Sumiati. menyatakan bahwa alasan mendasar dari diterapkannya pendidikan kecakapan hidup (life skill education) pada PBR ke-3 ini adalah diterbitkannya surat edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran covid-19 yang menyatakan bahwa pada tahun ini sudah tidak diberlakukan beragam ujian.  Maka di sisa waktu semester dua ini sangatlah baik jika membekali siswa dengan model pembelajaran life skill education.

“Pendidikan kecakapan hidup (life skill education) ini adalah sebuah kegiatan pembelajaran yang didesain oleh para guru untuk siswanya dalam rangka melatih siswa untuk memiliki kemampuan atau keberanian menghadapi problem atau masalah kehidupan sehari-hari terkait dengan kondisi saat ini, yaitu wabah covid-19,”  ujarnya.

Proses kegiatan belajar mengajar kali ini dimulai dengan menyaksikan dua video terkait covid-19 dan kondisi terkini dari salah satu pasar tradisional. Tidak disangka, ternyata banyak siswa yang mengikuti dengan baik perkembangan kasus covid-19. Melalui obrolan via grup whatsapp dan aplikasi zoom cloud meeting, beragam kasus mereka diskusikan, mulai dari alat tes yang digunakan oleh pemerintah, sampai pada sebagian masyarakat yang bersikap seolah tidak simpati pada tenaga medis.

”Sesi diskusi menjadi penting agar siswa dapat mengungkapkan perasaaanya tentang situasi yang ada dan menumbuhkan empati,” kata Kepala Bidang Kurikulum SMPIT Darul Abidin, Endang Yulasmanah.

Dengan pengetahuan yang cukup, langkah berikutnya adalah siswa membuat tiga tantangan kebaikan (kindness challenge), lalu mengirimkan bukti kegiatan dengan foto before and after. Diharapkan siswa tidak hanya dapat melindungi dirinya tapi juga orang-orang di sekitarnya.

“Salah satu tujuan dari pemberian materi life skill education dengan tiga kindness challenge adalah agar siswa mendapat pemahaman yang utuh tentang situasi yang dihadapi dan tepat dalam bersikap dengan kesadaran dan kepedulian untuk diri sendiri dan orang lain agar situasi bisa lebih baik.” Imbuhnya.

Sampai kapan dilaksanakannya life skill education ini, Sumiati mengatakan belum bisa dipastikan.

“Pastinya menunggu situasi aman dan kondusif untuk siswa dapat melakukan kegiatan sekolah secara normal kembali maka insya Allah kalau pekan ini fokusnya adalah kecakapan hidup sehari-hari (daily living skill), seperti bagaimana siswa menjaga kebersian kamarnya dan kesehatan makanya, maka bisa saja untuk PBR berikutnya kita akan melangkah kepada kecakapan hidup yang temanya personal atau social skill, bagaimana siswa kelas 7 dan 8 mampu melakukan sikap tenggang rasa, peduli, kemandirian, atau kepemimpinan. Sedangkan bagi siswa kelas 9 lebih kepada motivasi agar tetap memiliki mental dan motivasi yang terjaga seiring dengan ditiadakannya ujian nasional,” ujarnya.

Leave a Reply