Marak PSBB, SMPIT Darul Abidin Ajak Siswa Kelas 9 Berbagi

Marak PSBB, SMPIT Darul Abidin Ajak Siswa Kelas 9 Berbagi

Oleh : Nurfadilah Widiyarti, S.S

Depok (11/04) – Memasuki pekan keempat masa belajar di rumah, SMPIT Darul Abidin kembali menerapkan sistem Pembelajaran Berbasis Rumah (PBR) dengan tema yang berbeda. Berlatar belakang dari imbauan pemerintah untuk tetap berada di rumah dan maraknya pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), maka guru pengampu Life Skill Education kelas 9 mengajak siswa untuk melaksanakan tiga tantangan kebaikan dengan tema berbagi itu berkah.

“Tema ini dipilih karena melihat situasi yang berkembang saat ini, yaitu tidak hanya menimbulkan masalah kesehatan tapi juga berimbas pada kesulitan ekonomi, terutama pada pekerja harian, seperti ojek online,” ujar Ria, pengampu Life Skill Education kelas 9A.

“Ini juga merupakan kelanjutan dari kindness challenge siklus 3. Dimana anak-anak sudah melakukan kebaikan untuk diri sendiri dan di siklus 4 ini diharapkan mereka juga dapat melakukan kebaikan untuk orang lain, agar tumbuh empati dalam diri anak-anak dan juga semangat berbagi kepada sesama yang membutuhkan, terutama pada saat pandemi covid-19 ini,” sambungnya.

Beragam bentuk kebaikan yang dilakukan siswa kelas 9, yaitu berbagi kepada ojek daring, dengan cara memberikan tips atau memberikan makanan yang sudah mereka pesan. Ada pula yang menggantungkan sembako dan penyanitasi tangan di depan pintu gerbang rumahnya agar mudah diambil oleh siapa pun yang membutuhkan.

Seperti yang dilakukan oleh Raihan, ia berbagi dengan cara menyimpan beberapa bungkus sembako di depan gerbang rumahnya, Kafka yang memesan makanan melalui ojek daring dan makannya diberikan langsung kepada supir ojek tersebut dan satpam komplek rumahnya, Chesna yang menyalurkan donasi lewat lembaga sosial, juga Dzikra yang memasak untuk keluarganya dan membuat penyanitasi tangan sendiri.

Tantangan kebaikan dengan cara berbagi ternyata juga menumbuhkan kesan baru bagi Dzikra. “Alhamdulillah saya mendapat pelajaran tentang indahnya berbagi untuk sesama, bahwa berbagi itu dapat membuat kita bahagia dengan melihat orang yang kita beri bisa tersenyum,” ungkapnya.

Begitupun dengan Azizu yang memberikan satu karung beras, masakan hasil olahannya, dan air mineral kepada orang-orang yang membutuhkan.

“Semoga pembelajaran ini menjadi kebiasaan baik dan bisa dilakukan setiap saat,” doa Azizu dalam tanggapan yang ia berikan melalui pesan suara whatsapp.

Dengan tantangan ini, sekolah berharap dapat menjadi bekal bagi siswa kelas 9 yang sebentar lagi akan lulus, untuk selalu memiliki kepedulian kepada siapa saja yang membutuhkan. Tidak hanya saat pandemi, tapi juga kapan pun mereka dapat bersegera membantu. Bentuk berbaginya juga dapat dilakukan dari hal yang paling sederhana dan mudah. Semoga semangat berbagi ini membawa berkah manfaat bagi masyarakat.

Leave a Reply